AZE

dfsfdgfgfgdf
ajips telekomunikasi. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

rangkaian listrik 1


1. HUKUM OHM

I. Tujuan Percobaan
  1. Mengukur resistansi tetap R.
  2. Mengamati hubungan antara tegangan dan arus untuk R konstan.
  3. Mengamati ketergantungan antara tegangan dan resistansi untuk tegangan tetap.
  4. Mengamati perubahan akibat perubahan resistansi dan tegangan yang perbandingannya konstan.

II. Landasan Teori

Bila antara ujung-ujung sebuah penghantar terdapat selisih tegangan, maka mengalirlah arus elektron. Besarnya arus tergantung dari :
  1. Selisih tegangan
  2. Jumlah elektron-elektron bebas yang terdapat di dalam penghantar, dan hambatan-hambatan yang di alami elektron-elektronnya pada waktu atom bergerak
Faktor-faktor yang disebut pada b, di ringkaskan menjadi pengertian hambatan. Semakin kurang arus yang mengalir pada selisih tegangan tertentu, semakin besar hambatan dari materialnya. Hambatan ditandai dengan huruf R dan dinyatakan dengan Ohm. Batasan dari satuan hambatan adalah hambatan yang menyebabkan adanya arus 1A pada selisih tegangan 1Volt.

Sedangkan kuat arus I, melalui hambatan R tergantung dari :
  1. Selisih tegangan V sepanjang R
Selisih tegangan ini ditimbulkan oleh gaya elektromotoris dari baterai. Bila selisih tegangan bertambah, maka efek gaya pada elektron-elektron bertambah besar. Karena itu maka kecepatan elektron-elektronnya bertambah. Jadi tiap detik kita melihat lebih banyak elektron lewat, dengan kata lain arusnya bertambah besar. Arus sebanding dengan selisih tegangan.
  1. Hambatan (rintangan)
Bila hambatan meningkat pada waktu bergerak, elektron-elektronnya    bertambah di rem. Kecepatannya berkurang, maka arusnya bertambah   kecil. Arus terbalik dengan hambatan.

Tergantungnya arus dari selisih tegangan dan hamabatan dinyatakan oleh hukum Ohm sebagai berikut :
                                                            I = V/R
Dapat juga ditulis :                                         
V = I x R
Atau : 
                                                                        R = V/I                                                           
III.Komponen dan Peralatan
  1. Papan percobaan                     1 buah
  2. Resistor 10 ohm                      1 buah
  3. Resistor 47 ohm                      1 buah
  4. Resistor 100 ohm                    1 buah
  5. Resistor 150 ohm                    1 buah
  6. Resistor 220 ohm                    1 buah
  7. Resistor 330 ohm                    1 buah
  8. Resistor 470 ohm                    1 buah
  9. Resistor 1K ohm                     1 buah
  10. Ampermeter                            1 buah
  11. Voltmeter                                1 buah
  12. Powersupply                           1 buah
  13. Jumper                                     secukupnya
  14. Kabel penghubung                  secukupnya

IV. Gambar Rangkaian
Oval: A 


 
+
Oval: V


R                    U
-

V. Langkah Kerja
  1. a. Menyusun Rangkaian seperti gambar dengan R=     47 ohm.
Naikkan tegangan secara bertahap dari 1V ke 10V, ukur arus I untuk masing-masing tegangan dan isikan pada tabel.

V (volt )
I (mA)
R (ohm)
1
21,27
47
2
42,55
47
3
63,82
47
4
85,10
47
5
106,3
47
6
127,6
47
7
148,9
47
8
170,2
47
9
191,4
47
10
212,7
47


b. Ulangi langkah a, tetapi dengan R = 100 Ω

V (volt )
I (mA)
R (ohm)
1
10
100
2
20
100
3
30
100
4
40
100
5
50
100
6
60
100
7
70
100
8
80
100
9
90
100
10
100
100

ü  I dirubah dari mA ke A,dalam satu sistim satuan internasional (MKS)

  1. Menyusun rangkaian seperti gambar dan mengamati ketergantungan antara I dan V untuk harga resistansi yang berbada ( 220 Ω, 470 Ω dan 1KΩ} dan isikan pada kabel.











V (volt)
I(mA)
R1=220 Ω
R2=470 Ω
R3=1 kΩ
2
9,09
4,255
2
4
18,18
8,510
4
6
27,27
12,76
6
8
36,36
17,02
8
10
454,5
21,27
10

ü  I dirubah dari mA ke A,dalam satu sistim satuan internasional (MKS)
ü  R3 dalam kΩ dirubah ke .

Membuat suatu grafik dengan memindahkan harga I dan yang diukur untuk semua harga resistansi.


                 I ( mA )   









                                                                                                    V ( Volt )


                                                                                                            


  1. Menyusun rangkaian seperti pada gambar dan mengukur arus untuk masing-masing harga resistansi (47 Ω, 100 Ω, 150 Ω, 220 Ω, 330 Ω, 470Ω dan 1000 Ω ) pada saat rangkaian diberikan tegangan konstan sebesar      V = 10 V dan mengisi tabel berikut.


R(ohm)
47
100
150
220
330
470
1000
I (mA)
212,76
100
66,66
45,45
30,30
21,27
10






Membuat grafik I sebagai fungsi dari R

               I (mA)     






                                                                                    R ( Ω )


  1. menyusun rangkaian seperti gambar dan memberikan niai resistansi dan tegangan sebagaimana terdapat pada tabel berikut dan mengukur masing-masing arusnya.
           
R(ohm)
100
150
220
330
470
1000
V(volt)
1
1,5
2,2
3,3
4,7
10
I (mA)
10
10




           

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

bahan kuliah telekomunikasi

Materi Kuliah Telekomunikasi

Telekomunikasi dilakukan dengan menyampaikan informasi/data dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan jarak yang sangat jauh. Pada masa kini dan yang akan datang penggunaan sinyal digital menjadi hal yang utama karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan sinyal analog. Perkembangan teknologi mengarah kepada semakin cepat dan besarnya data yang digunakan dalam telekomunikasi sering dengan kebutuhan manusia akan transfer data yang semakin meningkat.
Berbagai cara dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diantara lain:
- mengembangkan kemampuan media pengantar telekomunikasi.
- Mengembangkan teknik untuk transfer data yang semakin efektif dan efisien.
- Memenuhi kebutuhan akan kepraktisan proses telekomunikasi.
<



/div>
ajips

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Free CursorsMyspace LayoutsMyspace Comments